Biodata
Singkat
Nama : Hamzah Izzulhaq
Tgl. Lahir : 26 April 1993
Tempat Lahir : Jakarta
Tempat Lahir : Jakarta
Hamzah adalah panggilan akrab seorang enterperneur
dengan nama lengkap Hamzah Izzulhaq, Hamzah adalah salah satu contoh
enterperneur muda yang sukses dengan usaha membangun Franchase atau dalam
bahasa indonesia disebut dengan Waralaba, yaitu sebuah metode dalam sistem
distribusi barang atau jasa, dia juga sebagai Direktur di CV Hamasa yang
bergerak dalam bidang kerajinan sofa bed.
Hamzah terlahir dari keluarga menengah sederhana.
Sang ayah berprofesi sebagai dosen sementara ibunda adalah guru SMP. Secara
ekonomi Hamzah tak kekurangan, dia senantiasa menerima uang saku dari
orangtuanya, namun karena terdorong oleh rasa ingin mandiri dan memiliki uang
saku yang lebih banyak, maka Hamzah rela menghabiskan waktu senggangnya di masa
SMP untuk mencari penghasilan bersama dengan teman-temannya yang secara ekonomi
masuk dalam kategori kurang mampu.
Masa SD (
Sekolah Dasar )
Dia sudah mulai belajar bisnis sejak masih duduk di
bangku kelas 5 SD dengan menjual beberapa macam permainan seperti kelereng,
petasan, dan berbagai macam permainan yang sangat digemari anak-anak,
tidak hanya itu, dia juga pernah menjual koran, layanan ojek payung saat hujan
dan mengamen besama teman-temannya. Dia senang bergaul dengan teman-temannya
dari kalangan tidak mampu atau menengah kebawah, sebab mereka tidak gengsi atau
malu-malu untuk diajak ngamen atau jualan koran. Dia dan teman-temannya
melakukan hal itu secara diam-diam tanpa sepengetahuan orang tuanya, sehingga
ketrampilannya dalam mencari duit berlanjut sampai ke jenjang SMP.
Masa SMP ( Sekolah Menengah Pertama )
Pada waktu SMP dia senang bermain di warnet
sehingga uang saku yang diberikan orang tuanya kurang sehingga dari situ dia
mulai mencari duit sendiri. Hobinya dalam bermain game online ternyata
membuahkan nilai rupiah juga, pasalnya dia sering meraih level paling tinggi
dalam suatu permainan game, kemudian ketika dia sudah meraih level game
tertinggi, maka dia jual akunnya kepada rekan atau lawan permainannya secara
online, dari hobi tersebut dia pernah menjual level atau untuk satu akun
gamenya senilai Rp 1,2 juta.
Masa SMA ( Sekolah Menengah Atas )
Mulai beranjak dewasa pada usia 18 tahun atau pada
waktu masih di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), Hamzah sudah mulai merintis
untuk berbisnis secara serius dalam bidang penjualan pulsa dan buku sekolah
setiap pergantian semester dengan cara melobi kepada pamannya yang kebetulan
bekerja di sebuah toko buku besar di jakarta untuk menjadi distributor dengan
diskon sebesar 30% per buku. Buku itu kemudian dia jual ke teman-teman dan
kakak kelasnya, setrategi yang dia lakukan adalah dengan memberikan diskon
kepada mereka 10%, sehingga dari usahanya tersebut Hamzah mendapatkan
keuntungan 20% dari setiap buku yang berhasil dia jual dan jika di kalkulasi
pendapatannya selama 1 semester adalah Rp950.000,- sebagai seorang pelajar SMA
menurut saya (penulis) ini sungguh luar biasa.
Setelah Hamzah merasa cukup mempunyai modal dari
hasil usahanya di sekolah maka dia mencoba melakukan terobosan konter pulsa
tetapi sayangnya dalam 3 bulan gulung tikar karena beberapa faktor seperti
rekannya yang kerap gunakan pulsa namun tak bayar, dan masih ditambah lagi dia
sering merasakan bahwa pulsanya sering habis dikonsumsi sendiri, sehingga saat
itu dia merasa down, tapi pada akhirnya dia kembali bangkit setelah membaca
buku-buku bisnis dan motivasi pengembangan diri seorang entrepreneur.
Dari sisa tabungannya Hamzah menggunakannya
untuk jualan pulsa lagi dan membeli alat pembuat pin pada waktu kelas 2 SMA,
tapi masih saja dia mengalami kerugian dari usahanya tersebut, dikarenakan dia
tidak menguasai teknik dalam pembuatan pin, sehingga produksinya banyak yang
gagal dan Ayahnya marah besar.
Hamzah tidak putus asa dan kembali lagi
merenungi kesalahannya dan membaca biografi pengusaha-pengusaha besar tak
lama kemudian ia berjualan snack-snck roti dan meraup keuntungan 5 jutaan dan
setelah itu ia ketemu dengan mitra bisnis yang menjual Franchise Bimbel seharga
175 juta tetapi hamzah tidak punya uang sebesar itu kemudian di harus pinjam
ayahnya yang sebagai dosen teapi ayahnya meminjami uang 70 juta yang semestinya
untuk dibelikan mobil. Hamzah melobi untuk membayar 75 juta dulu sisanya yang
100 juta untuk dicicil.
Dari situlah usahanya berkembang dengan pesat
sehingga Hamzah mempunyai 3 lisensi bimbel. Dia memperoleh omset sebesar Rp360
juta / 6 bulan dari 200 jumlah siswa yang ada dengan keuntungan sekitar Rp180
juta / 6 bulan. Setelah sukses mengelola bisnis tersebut, Hamzah lalu
mengembangkan bisnisnya dengan melirik usaha sofabed, hingga sekarang, bisnis
Hamzah telah resmi berbadan hukum dengan nama CV Hamasa Indonesia. Dia
resmi menjadi direktur muda di perusahan kerajinan sofa setelah lulus SMA 2011
omsetnya sekarang mencapai mencapai Rp100 juta per bulan.
Faktor –
Faktor Penunjang Kesuksesan Hamzah :
1.
Bergabung di komunitas pengusaha
Tawaran
franchise bimbel juga bisa datang karena Hamzah dan rekannya bergabung rajin
mengikuti pertemuan Community of Motivator and Entrepreneur.
2. Take
Over
Franchise
bimbel dan sofabed, dua sumber uang Hamzah sekarang ini adalah bisnis yang
tidak dimulai dari nol. Melainkan dia telah membeli sistemnya sudah terbukti
bekerja.
3. Talk
Less Do More
Yang
membuat Hamzah atau pengusaha muda ini berbeda dengan pengusaha senior lainnya
adalah dikarenakan dia langsung dengan cepat beraksi, dalam hal ini dia
menerapkan konsep learn by doing, sehingga dia lebih cepat dalam mempelajari
dan menguasai pola dan bidang tersebut, akan tetapi dia juga sadar akan resiko
yang akan dia hadapi. Bukan karna tanpa alasan, yang mendorong Hamzah
memberanikan diri dalam mengambil resiko lebih besar ini adalah karena dia
telah mendapatkan dorongan-dorongan bisnis yang didapatnya dari buku-buku dan
seminar-seminar yang dia ikuti. Namun saat yang lain biasanya semangatnya
berhenti usai seminar bubar, Hamzah nekat langsung terjun ke lapangan meskipun
hanya melakukan hal-hal kecil seperti yang pernah ia lakukan saat masih sekolah
dulu.
4.
Perbaiki hubungan dengan Tuhan dan orang tua
Hal ini
mungkin personal, tapi terbukti bahwa dengan dia menjaga hubungannya dengan
Tuhan dan Orang tua, coba bayangkan, jika Hamzah bukanlah anak yang berbakti
kepada orang tua, tentu dia tidak bisa meminjam dana 70 juta dari ayahnya yang
sebelumnya digunakan untuk membeli mobil.
Sifat yang dimiliki
oleh hamzah yang menjadikan dirinya sebagai entrepreneur :
· 1. Tidak Mudah
Menyerah
Hamzah memiliki
ketekunan yang amat besar walaupun tidak sedikit bisnis-bisnis kecil-kecilannya
gulung tikar. Ia tetap teguh dan tidak berputus asa dan meyakini bahwa dirinya bias
meraih kesuksesan.
·
2. Berjiwa petarung
Hamzah mengetahui bahwa
bisnis-bisnis yang ia tekuni pasti mempunyai pesaing. Akan tetapi, ia tetap
berjuang dan tetap berpegang teguh bahwa ia bisa untuk menjadi seorang
wirausaha.
·
3. Keinginan untuk
belajar dan berwawasan luas
Dari pengalaman
berbisnis yang dimiliki oleh hamzah, ia belajar banyak hal bagaimana cara
berbisnis yang baik dan menambah pengetahuannya tentang bisnis.
Berikut adalah Bisnis Model
Kanvas
(Dimas
Nursyaraya)
0 komentar:
Posting Komentar