Karir Ibu
Rakhmat Sulistio
- · Ibu Rakhmat Sulistio yang terlahir pada tanggal 13 Agustus 1897 dengan nama Go Djing Nio dan wafat 14 Februari 1983, memulai usaha pertamanya dengan membuka usaha Melkrey, yaitu usaha pemerahan susu yang besar di Ambarawa.
- · Pada tahun 1928, terjadi perang Malese yang melanda dunia. Akibat perang ini, usaha Melkrey yang mereka rintis terpaksa gulung tikar dan mengharuskan mereka pindah ke Solo, pada 1930. Tanpa menyerah, pasangan ini kemudian memulai usaha toko roti dengan nama Roti Muncul. Lima tahun kemudian, berbekal kemahiran Ibu Rakhmat Sulistio (Go Djing Nio) dalam mengolah jamu dan rempah-rempah, pasangan ini memutuskan untuk membuka usaha jamu di Yogyakarta.
- · Tahun 1941, mereka memformulasikan Jamu Tolak Angin yang saat itu menggunakan nama Jamu Tujuh Angin. Ketika perang kolonial Belanda yang kedua di tahun 1949, mereka mengungsi ke Semarang dan mendirikan usaha jamu dengan nama Sido Muncul, yang artinya “ impian yang terwujud”. Di Jalan Mlaten Trenggulun No. 104 itulah, usaha jamu rumahan dimulai dengan di bantu oleh tiga orang karyawan.
- · Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu Tolak Angin dalam bentuk serbuk. Produk ini mendapat tempat di hati masyarakat sekitar dan permintaannya pun terus meningkat.
- · Pada tahun 1970, dibentuk persekutuan komanditer dengan nama CV Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul. Kemudian pada 1975, bentuk usaha industri jamu pun berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, dimana seluruh usaha dan aset dari CV Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul digabungkan, dan dilanjutkan oleh perseroan terbatas ini.
- · Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl.Mlaten Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang semakin besar. Oleh sebab permintaan pasar yang semakin tinggi , membuat generasi kedua dari pendiri PT Sido Muncul Desy Sulistio, memutuskan untuk memindahkan pabrik ke Lingkungan Industri Kecil di Jalan Kaligawe Semarang pada tahun 1984.
·
Kemudian dimulailah pembangunan pabrik yang dilengkapi dengan
fasilitas modern, hingga dapat berkembang pesat seperti saat ini, dan menjadi
pelopor perusahaan jamu dengan standar farmasi.
Kenapa beliau disebut sebagai entrepreneur?
• Memiliki ide yang berbeda, yaitu membuat jamu tradisional
menjadi sesuatu yang modern.
• Dapat melihat peluang, yaitu memudahkan masyarakat
Indonesia yang lebih menyukai obat herbal daripada obat-obatan kimia dengan
cara membuat jamu dalam kemasan yang praktis.
Karakter apa yang dimiliki entrepreneur?
• Kreatif dan Inovatif
Kreatif dan inovatif , karena Ny.Rakhmat Sulistio membuat
inovasi baru berupa jamu dalam bentuk bubuk
• Tidak mudah menyerah
Walaupun beliau mengalami beberapa kali kegagalan karena
adanya perang tetapi beliau tetap bertekad untuk menjadi seorang entrepreneur
• Menambah wawasan
Usahanya untuk membuat jamu tujuh angin menunjukkan bahwa
beliau menambah wawasannya tentang ramuan apa yang dapat menghilangkan masuk
angin.
Peluang bisnis & strategi memulai bisnis apa yang
digunakan?
• Peluang
Masyarakat
Indonesia banyak yang lebih memilih obat herbal dibandingkan dengan obat–obatan
kimiawi
• Strategi
Memulai
bisnis dengan kecil-kecilan, lalu mengembangkannya jika peminatnya sudah banyak
Motivasi apa yang dimiliki oleh entrepreneur?
• Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
membina kesehatan melalui pemakaian bahan-bahan alami
• Menjadi perusahaan herbal yang mendunia
(Ayu Tri)
0 komentar:
Posting Komentar